Amsterdam, Pertama Kali

Akhirnya saya tiba di Amsterdam sekitar pukul 2 siang waktu setempat setelah sebelumnya sempat tertunda selama hampir lima jam. Pendaratan pesawat sempat dialihkan ke bandara Brussels, Belgia akibat cuaca buruk di Schiphol. Saya seharusnya sampai di Schiphol sekitar pukul 08.30.

Kami tidak diperbolehkan meninggalkan pesawat ketika kami di Brussels, karena pesawat hanya mempunyai izin untuk mendarat dan mengisi bahan bakar. Dan anda tahu, berada dalam pesawat selama hampir lima jam, yang sebagian besar waktu dihabiskan hanya untuk duduk adalah tidak terlalu menyenangkan. Kami sangat gembira ketika pilot mengumumkan bahwa penerbangan segera dilanjutkan ke Amsterdam. Tidak lama, penerbangan hanya membutuhkan waktu sekitar 22 menit dari Brussels.

Saya senang ketika pertama kali menjejakkan kaki di bandara Schiphol, Amsterdam, walaupun sempat deg-degan ketika menghadapi pemeriksaan passport. Sebelumnya, ketika hendak meninggalkan Indonesia, saya sempat tersendat di pemeriksaan passport, karena passport saya akan expired dalam waktu 5 bulan. Saya harus menjelaskan kepada pihak maskapai dan imigrasi bahwa saya akan memperpanjang passport saya di Belanda, dan saya pun harus menunjukkan LoA saya, sebagai jaminan bahwa saya ke Belanda dengan tujuan untuk kuliah. Saya akan kuliah di Rotterdam.

Di Schiphol saya bertemu dengan orang Indonesia yang sudah lama tinggal di Belanda. Dia sangat baik, dan dengan bantuan putrinya yang juga sudah berkeluarga dengan orang Belanda, saya tahu bagaimana cara menuju Rotterdam. Ada sedikit cerita menarik disini, ketika saya mendapatkan tiket kereta menuju Rotterdam dengan harga yang sangat murah. Saya akan menulisnya ditulisan yang lain.

Amsterdam, Senang bisa melihatmu sekilas!

Share the Post
Rizqi Fahma
Rizqi Fahma

I read, I write, I bike, I swim, but I don't smoke.

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.