Me-and-Ma-Mobile-Phone

Mobile Blogging dan Kendalanya (IMO)

Sekali lagi, In My Opinion (IMO)

Sejak dulu saya mengidam-idamkan diri saya untuk bisa menulis secara mobile. Karena dulu saya menulis hanya dengan menggunakan PC/laptop saya, yang nyatanya tidak reliable untuk menampung sebagian besar ide saya yang muncul secara tidak terduga. Ada banyak ide yang muncul begitu saja, dimana saja, kapan saja, dan sayangnya pergi begitu saja. Dan saya pikir beberapa diantaranya layak untuk ditulis.

Mobile blogging, apa kah itu? (IMO)

Sederhana saja, mobile blogging, menurut saya adalah blogging secara mobile. Ya, itu saja. Maksud saya, menulis (blogging) dengan bergerak lebih leluasa, dan tentunya dengan menggunakan perangkat mobile, contohnya Smartphone. Sekarang sudah banyak device, a.k.a handphone yang cukup bisa diandalkan untuk melakukan mobile blogging itu sendiri, diantaranya hp Android, iPhone, bahkan Nokia pun juga bisa (yang lebih advanced tapi).

Dan kendalanya adalah…

Nah, setelah lama menunggu, akhirnya saya bisa memiliki sebuah handphone Android, sebuah Samsung Galaxy Mini. Beberapa tulisan sempat saya buat dengan menggunakan hp ini. Salah satunya ini: Tapi Semuanya Senang . memang cukup membantu untuk menuliskan ide yang tiba-tiba muncul dalam sebuah tulisan, tapi lagi-lagi keterbatasan device (hp) yang ukuran nya kecil memperlambat proses penulisan nya. Belum lagi untuk mengolah foto untuk melengkapi tulisan, paling tidak hp harus punya aplikasi Photoshop for Android untuk memperkecil ukuran foto sehingga lebih ringan saat dimuat di browser.

Hal lain yang menjadi kendala adalah jaringan yang belum tentu berkualitas saat berada di luar kota besar. Untung saja saya menggunakan aplikasi WordPress for Android, sehingga tulisan bisa disimpan dulu, nanti dapat sinyal bagus baru dipublish.

Dan kendala utamanya adalah….

Yup, semua kendala diatas relatif bisa diatasi dengan cukup ringan. Kalau foto, bisa diolah dengan photoshop di PC/laptop. Tapi kendala utamanya, adalah mood. Sangat susah untuk membangkitkan mood dan mendorong diri untuk segera menulis. Dan celakanya, saya sering mengalaminya. Writer’s block? Ah, sepertinya iya.

Mudah-mudahan anda juga bisa mengatasi kendala tersebut.

Share the Post
Rizqi Fahma
Rizqi Fahma

I read, I write, I bike, I swim, but I don't smoke.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.