Laptop-Vaio-ku

Tahun Ketiga Bersama Vaioku

Thanks, my Vaio!

Tanggal 20 November 2012 ini genap sudah tiga tahun saya bersama my only laptop, Sony Vaio. Laptop yang saya pakai menulis ini bertipe Sony Vaio VPCCW15FG, yang sudah hampir pasti tidak diproduksi lagi saat ini. 20 November 2009 lalu adalah saat pertama saya melihatnya, terpajang di lemari kaca Laser Computer di MTC Karebosi, Makassar. Sebenarnya saat itu saya tidak menargetkan Vaio sebagai sasaran saya. Target saya Toshiba waktu itu. Tapi, entahlah mungkin sudah takdir, bapak saya sepertinya tertarik dengan laptop ini. Dan, yah jadi dibeli deh.

Saya bersyukur bisa memiliki laptop ini, karena sampai saat in, Alhamdulillah belum pernah mengalami kerusakan. Harganya “worth it”  lah dengan kualitasnya. Dan memang kalau disuruh pilih, saya lebih pilih Vaio dari merek lainnya, kalau OS nya Windows.

Laptop-Vaio-ku
My Vaio

Spesifikasi laptop ini bisa dibilang high end lah kalau dibandingkan dengan laptop sekelasnya. Meski juga ada beberapa kekurangan seperti volume speaker yang kecil dan posisi output audionya bersilangan dengan DVD Drive nya. Sehingga kadang mengganggu kalau sambil dengar musik sambil pake headset dan memasukkan DVD.

Me and my laptop, oh… Romantic.

Hehehe…. Serius, hubungan saya dengan laptop selalu romantis. Secara, benda ini adalah salah satu benda yang paling setia menemani saya selama 3 tahun terakhir ini, tentu saja selain motor Shogun 125 SP saya. 🙂 perjalanan terjauh saya bersama Vaio, sejauh ini adalah sampai ke Bandung. Waktu itu ada event Wordcamp 2011 di Bandung, sempat dibawa, meski tidak jadi dipakai dalam ruangan.

Kalau dikamar, absolutely laptop Vaio ini menjadi benda favorit saya. Apalagi untuk aktifitas online. Dan bukan hanya di kamar, tapi juga di tempat-tempat hotspot, seperti café yang punya wi-fi, si Vaio selalu setia. Sudah tak terhitung malam yang saya habiskan bersamanya, bahkan disaat kamar kos saya sedang banjir, saya bersama si Vaio dan si kuda besi menyelamatkan diri ke Warung kopi untuk melupakan sejenak malangnya nasib kamar kos-kosan.

Selalu akan saya ingat kebersamaan ketika kami harus tidur di warung kopi karena kamar kos saya sedang kebanjiran dan tidak ada tempat yang lain untuk tidur…

Selalu akan saya ingat ketika presentasi di kelas…

Selalu akan saya ingat waktu-waktu yang kita lewati bersama untuk menjelajahi dunia maya…

Dan pasti akan selalu saya ingat saat dimana saya mempelajari banyak hal bersamamu.

My Vaio, tiga tahun sudah kita bersama. Semoga selamanya…

Share the Post
Rizqi Fahma
Rizqi Fahma

I read, I write, I bike, I swim, but I don't smoke.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.