People at Keukenhof Netherlands

7 Cara Terbaik Yang Saya Lakukan Untuk Menghemat Saat Kuliah S2 di Belanda

Cara ini bisa dilakukan siapa saja dan bisa menghemat sampai ribuan Euro!

Kuliah di luar negeri pasti butuh biaya besar, apalagi di Eropa. Bayangkan saja, kalau untuk SPP setahun S2 paling tidak harus merogoh kocek sekitar 150 juta rupiah. Waktu kuliah di Belanda, SPP saya setahun untuk S2 sebesar €11.900.

Walaupun kuliah dengan beasiswa LPDP, saya tetap harus menghemat. Karena beberapa pengeluaran selama kuliah di Belanda cukup tinggi, dan sejujurnya saya juga bukan orang yang berasal dari keluarga kaya.

So again, tidak ada pilihan lain selain berhemat.

Apa saja yang saya lakukan sehingga bisa hemat hingga ribuan Euro?

Langsung saja, saya sebutkan beberapa cara yang saya lakukan dalam hal penghematan selama saya kuliah di Belanda:

1. Temukan tempat kos yang murah dan atau dekat dari kampus

Bisa dibilang ini sangat susah. Tapi,bukan berarti tidak mungkin.

Rata-rata sewa kos per bulan di Rotterdam, Belanda adalah sekitar €550, yang jaraknya cukup strategis. Entah itu dekat dengan pusat kota (perbelanjaan/ pemerintahan), ataupun dekat dengan kampus.

Beberapa kos-kosan yang mayoritas berbentuk seperti mini apartemen/ kamar sebenarnya cukup banyak yang harga sewanya sekitar €400an. Untuk mendapatkan kos dengan harga segitu, tipsnya adalah:

  • Tanyakan kepada mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang sudah kuliah disana. Caranya bisa menghubunginya via Facebook/ Whatsapp.
  • Bergerak cepat (kalau kamu sudah tiba di Belanda), dan sebaiknya datang langsung ke lokasinya. Harus cepat, karena ada banyak orang yang juga sedang mencari tempat tinggal selama kuliah.

Dengan tips ini, penghematan yang bisa dilakukan sekitar €100 – €150 setiap bulannya, tergantung dari sewa kosan masing-masing.

2. Beli sepeda

Tinggal di Belanda, paling tidak selama 2 bulan wajib untuk membeli sepeda. Kenapa? sewa tram/ bus untuk perjalanan ke kampus sekali jalan sekitar €1.35 Euro. Sebulan saja bisa menghabiskan paling tidak:

€ 1.35 x 2 x 5 (hari) x 5 (jumlah minggu) = €67.5

Dan uang sebanyak €67.5 itu baru dipakai untuk bayar transportasi selama sebulan. Jumlah itu pun adalah angka yang sangat minimal, artinya kemungkinan besar jumlah pengeluaran untuk transportasi ke kampus dengan tram/ bus bisa lebih banyak dari itu.

Sedangkan, untuk harga sepeda di Rotterdam atau Belanda pada umumnya, bisa didapatkan dengan harga €60 (sepeda second). Bayangkan banyaknya penghemataan yang bisa dilakukan kalau sejak awal kamu sudah membeli sepeda.

Sepeda Rizqi Fahma waktu Kuliah S2 di Belanda
Sepeda Saya di Belanda

Dengan tips ini, penghematan yang bisa dilakukan sekitar €50 – €150 setiap bulannya, tergantung dari seringnya kamu mensubtitusi kebutuhan transportasi umum dengan sepeda.

3. Kurangi travelling

Bukan berarti tidak travelling sama sekali.

Ada tips-tips untuk tetap bisa travelling, namun pengeluaran yang lebih sedikit. Saya melakukan tips-tips ini pada saat kuliah S2 di Belanda:

  • Tidak ikut-ikutan travelling setiap weekends.

Yah, memang kadang rasanya sayang kalau tidak ikut travelling bareng teman. Apalagi selagi masih di Belanda/ Eropa. Tapi percayalah, setiap kali travelling, baik itu hanya ke kota lain, seperti Amsterdam dan hanya sebentar saja, pasti akan ada pengeluaran (diluar tiket kereta).

Dengan tips ini, setidaknya bisa hemat €20 – €30 per weekend (tergantung dari lokasi travelling masing-masing).

  • Tunda travelling saat musim dingin (winter). Tips ini saya lakukan ketika masuk liburan winter, ketika saya memilih untuk tidak ikut travelling ke beberapa negara bareng teman-teman saya. In fact, travelling saat winter itu kurang worth it. Kenapa? Suhu di Eropa sedang dingin-dinginnya, karena itu rasanya sangat tidak enjoyable.  Teman saya yang travelling saat winter merasa kecewa, karena kebanyakan berdiam didalam ruangan akibat suhu dingin yang cukup ekstrim.

Dengan tips ini, paling tidak bisa hemat €200 – €300.

4. Jika travelling, lakukanlah pada saat ada libur minimal 3 hari, dan bukan dimusim dingin

Seperti yang saya anjurkan pada poin 3 tadi, sebaiknya tunda travelling (yang jauh di Eropa) sampai setelah musim dingin. Pengalaman saya sebelumnya, saya mulai travelling diluar Belanda pada musim semi. Dimana waktu itu saya solo backpacking ke Paris.

Lalu kenapa harus minimal 3 hari? Ya, tentu saja karena alasan efektifitas waktu. Travelling (budget/ solo backpacking) ke beberapa negara di Eropa, seperti yang pernah saya lakukan ketika ke Spanyol memakan waktu perjalanan total hampir 2 hari ke beberapa kota.

Rizqi Fahma di Colosseum Roma
Waktu solo backpacking di Roma

Bayangkan kalau hanya libur 2 hari dan memaksakan diri, pasti akan sangat tidak bisa dinikmati. Dan rasanya uang yang dikeluarkan tidak terlalu worth it.

Dengan tips ini, saya tidak mengeluarkan budget yang tidak perlu dan sia-sia saat travelling.

5. Catat semua pemasukan dan pengeluaran

Saya bisa bilang bahwa ini sangatlah membantu rencana penghematan saya selama S2 di Belanda.

Sebagai awardee beasiswa LPDP yang menerima uang allowance setiap 3 bulan, saya harus benar-benar bijak dalam menggunakan uang tersebut. Setiap periode tersebut saya mencatatkannya dalam Microsoft Excel tentang allowance yang saya terima ke rekening saya.

Excel Cashflow Kuliah S2 di Belanda
Excel cashflow saya

Setiap ada pengeluaran seperti ketika berbelanja di minimarket, juga saya catat dalam file Excel.

Dari tips ini saya mengetahui:

  • Berapa banyak uang yang saya keluarkan untuk keperluan apa.
  • Beberapa pembelian yang saya lakukan itu tidak penting.
  • Membuat saya sadar bahwa belanja kebutuhan sehari-hari (groceries) ternyata tidaklah sedikit per minggu nya.

Outcome dari tips nomor 5 ini adalah: saya menjadi jauh lebih bijak dalam mengatur uang.

6. Segera tabung uang ketika allowance beasiswa cair

Seriously, dengan tips ini nafsu belanja bisa ditekan, dan pada akhirnya bisa lebih hemat!

Let’s say, waktu S2 di Belanda tahun 2015-2016 yang lalu, allowance beasiswa LPDP yang kami terima dikirimkan ke rekening kami setiap 3 bulan sekali. Jumlahnya €1200 setiap bulan, so setiap dapat allowance (3 bulan sekali), saya mendapat €3600, which was a lot.

Dari €3600 itu, saya mengalokasikan:

  • €575 untuk sewa kos (student housing/ apartment) untuk bulan X (1 bulan).
  • €300 untuk alokasi biaya hidup selama bulan X (1 bulan).
  • Sisanya (€2725) langsung saya masukkan ke rekening tabungan saya.

Seperti yang tersurat diatas, allowance setiap bulan saya adalah €1200. Jadi, dengan alokasi yang saya buat diatas (€775), sebulan saya bisa menghemat sampai €325.

Wait a moment…

Tadi saya menulis sisa yang cukup besar itu (€2725) saya masukkan ke rekening tabungan (saving account), iya kan?

Betul!

Lalu, bagaimana jika ada pengeluaran mendesak yang saya harus bayar?

Chill, dude!

Rekening bank, seperti ING (Bank Belanda) yang dulu saya gunakan memungkinkan kita memiliki saving acccount dalam rekening kita. Kita bisa mengatur tabungan, apakah rutin per bulan, atau bebas.

Saya menabung dengan jumlah yang bebas saya tentukan, dan bebas dilakukan kapan saja.

Begitu juga ketika saya ingin menariknya (withdraw). Tinggal memilih menu withdraw dari mobile app/ web app nya, uang dalam saving account bisa segera kita gunakan.

7. Menunda belanja kebutuhan sehari-hari

Exactly, dan ini juga terbukti sangat efektif.

Saat membuat catatan pengeluaran dan pemasukan saya di Ms. Excel waktu S2 di Belanda dulu (tips no. 5), saya melihat bahwa:

Dalam seminggu saya bisa 4-5 kali ke swalayan/ minimarket.

Tujuannya sama, yaitu: membeli kebutuhan sehari-hari. Baik itu untuk makan pagi, makan siang, maupun makan malam. Selama kuliah di Belanda, saya memasak makanan sehari-hari saya sendiri.

Ternyata, dengan seringnya saya ke swalayan, lebih banyak pula item yang saya beli. Dampaknya, pengeluaran saya juga bertambah.

Padahal, setelah saya telusuri, ternyata beberapa item yang saya beli sifatnya tidak terlalu urgent untuk segera dikonsumsi.

Karena itu, saya merasa perlu untuk mengurangi keseringan saya ke swalayan.

Kos Rizqi Fahma di Rotterdam
Kos (flat) saya di Student Housing di Rotterdam (Hatta Bilding)

Caranya adalah dengan menunda belanja ke swalayan.

Alasannya logis. Dengan menunda, belanja yang sebelumnya saya lakukan setiap 2 hari sekali, saya tunda menjadi paling cepat 3 hari sekali.

Sehingga setiap minggu,saya hanya belanja di swalayan sebanyak 2 kali, lebih kurang sekali dibanding sebelumnya.

Dengan tips ini, paling tidak bisa hemat €20 – €30 setiap minggu.

In Summary

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk berhemat saat S2 diluar negeri. 7 tips/ cara yang saya tuliskan diatas pernah saya lakukan saat kuliah S2 di Belanda, dan hasilnya saya bisa menghemat hingga ribuan Euro!

Sisa €€€€€€€ tersebut bisa saya bawa pulang ke Indonesia, dan saya gunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari saya selama awal-awal masa pernikahan saya.

Meskipun cukup challenging untuk dilakukan, saya yakin ketujuh cara/ tips yang saya tulis diatas juga bisa diterapkan oleh siapa saja.

Jangan bayangkan bahwa kamu tidak bisa travelling dengan cara tersebut, karena terbukti, saya juga bisa solo backpacking ke Spanyol, Perancis, Jerman, Ceko, Austria, dan Italia dengan tetap mengurangi travelling.

Kalau saya bisa, kamu juga pasti bisa.

Cheers!

Share the Post
Rizqi Fahma
Rizqi Fahma

I read, I write, I bike, I swim, but I don't smoke.

10 Comments

  1. Rizqi mengenai pakai excel utk mencatat uang keluar masuk saya juga begitu tp buat pengeluaran rumah tangga 😀 . Dari seblum nikahpun sdh rajinlah catat mencatat pengeluaran. Klo saya tahu brp uang yg sdh terpakai jd bisa ngerem utk ga belanja sampai dapat uang lagi 😉 . Kadang saya ngiri lihat mahasiswa yg kuliah di LN bisa traveling kemana-mana, saya aja yg tinggal di eropa belum tentu setahun sekali keluar negeri, ga ada dananya haha 😀 . Btw awalnya saya mau komend ari Chrom, sudah 3x coba ko setelah nulis komen, tombol publishnya hilang sendiri, apa utk Chrom di non aktifkan ya?. Nih coba pakai explore baru bisa.

    • Bener, mba. Nyatat Cashflow di Excel sangat membantu untuk ngerem pengeluaran. Saya sebenarnya baru mulai inisiatif gitu pas masuk bulan kelima kuliah 😁

      Kalo soal travelling, kelihatannya hampir semua mahasiswa Indo di Eropa sering travelling, termasuk saya 😁😁😁 tapi ga sesering yg lain sih. Mungkin karena dipikir nanti belum tentu bisa balik ke Eropa, jadi manfaatin waktu selagi masih di Eropa. *walaupun akhirnya pengeluaran bertambah.

      Waduh, baru tau mba, kok keliatannya agak sudah komen ya via Chrome. Beberapa kali juga saya kesulitan komen di blog orang, termasuk blog mba Nella 😅

    • Hi Laras,

      Beberapa tempat yang menjual daging sapi halal (halal butcher) di Amsterdam adalah sebagai berikut:

      – Foca Supermarkt (Noord Buikslotermeerplein 225 1025 XB Amsterdam)
      – Butchery Kaddour North (Ooievaarsweg 12, 1021 GZ Amsterdam)
      – Medina-Al-Halal (Albert Camuslaan 111, 1102 WG Amsterdam-Zuidoost)
      – Halal Slagerij Marrakech (Javastraat 32 H, 1094 HH Amsterdam)

      Silahkan dicek di Google Maps untuk alamat dan arah yang lebih detail dari lokasi mba 🙂

      Cheers

Leave a Reply to Nella (emaknya Benjamin)Cancel Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.