Dua Hal yang Harus Saya Ingat Sebelum Keluar Kamar

1. Membawa kunci kamar
2. Matikan pemanas ruangan

Pertama, kunci kamar. Kenapa demikian? Karena saya tidak ingin kamar saya terkunci dari luar padahal saya tidak punya kunci cadangan. Beberapa minggu yang lalu saya tidak bisa masuk kamar saya karena kunci saya tertinggal didalam. Sistem kunci ruangan kamar saya berbeda dengan ruangan-ruangan yang pernah saya kenal sebelumnya. Kuncinya bukan seperti kunci yang konvensional, melainkan menggunakan sistem tap, seperti menggunakan kartu untuk naik tram. Dan penghuni kamar hanya diberikan satu oleh pengelola gedung (apartemen).

Celakanya lagi, kamar saya terletak di lantai 11 dimana sama sekali tidak ada akses dari jalan lain selain dari satu-satunya pintu ini. Dari jendela? Hell no, disini tidak ada balkon dan tidak ada tangga darurat dari luar.

Jadilah saya tinggal duduk menunggu untuk hal yang tidak jelas. Waktu itu sekitar jam 6 pagi, dan hari Minggu pula. Teman-teman satu flat saya belum ada yang bangun, kantor pengelola juga tidak buka. Saya tidak membawa alat komunikasi apapun saat itu. Sekitar tiga jam saya menunggu, duduk, diam, berpikir, dan sekali-kali mencoba membuka pintu kamar saya dengan harapan ada keajaiban. Keajaiban apa? pintu terkunci secara elektronik, tidak mungkin saya melakukan hal yang lebih bodoh selain duduk dan menunggu.

Beruntung salah seorang flatmates saya bangun dan keluar kamar. Dia nampak kaget melihat saya duduk di dekat dapur. Saya menceritakan kejadian bodoh yang menimpa saya itu. Dia bilang “Oh, sh*t, bla bla bla” (saya tidak mampu menangkap semua kata-kata yang dia lontarkan, aksen British tidak pernah mudah untuk saya pahami) ternyata dia juga pernah mengalami hal yang sama, tapi sedikit lebih beruntung karena hari itu hari kerja, jadi pegawai pengelola apartemen bisa segera membantu. Dia kemudian mencari kontak pengelola dan menghubunginya. Alhamdulillah sekitar setengah jam kemudian orangnya datang dan kamar saya bisa terbuka.

Kedua, matikan pemanas. Ini terkait dengan kebijakan penghematan saya dan tentu saja untuk mendukung kampanye hemat energi 😀 Saya tidak ingin membayar biaya tambahan untuk menalangi kelebihan penggunaan energi di kamar saya. Memang sudah disampaikan pengelola untuk mematikan pemanas ruangan kalau ingin meninggalkan ruangan, tapi kadang saya sendiri lupa. Dan ketika sampai di kamar, saya baru sadar kalau pemanas ruangan masih menyala. Perasaan jadi tidak nyaman karena membayangkan kalau harus membayar kelebihan penggunaan energi. Seorang teman saya katanya harus membayar beberapa puluh Euro karena penggunaan pemanas. Semoga kejadian tersebut tidak terjadi pada saya, walaupun sepertinya akan susah, mengingat cuaca menjadi semakin dingin.

Ah, ternyata cukup panjang juga tulisan ini, padahal tadinya saya berpikir ini hanya akan menjadi tiga paragraf saja, nyatanya tidak. 😀

Semoga saya tidak lupa lagi dengan kunci kamar saya sebelum keluar, dan juga tidak lupa mematikan pemanas ruangan. Biar tidak ada lagi kejadian terkunci dari luar dan tidak ada pemborosan energi dan biaya pemanas.

Share the Post
Rizqi Fahma
Rizqi Fahma

I read, I write, I bike, I swim, but I don't smoke.

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.