Kincir-Angin-Kinderdijk-Belanda

Gowes ke Kinderdijk

Kurang lebih 24 jam yang lalu, saya baru sampai di kamar setelah pergi ke Kinderdijk. Mungkin ada yang bertanya soal Kinderdijk, jawabannya adalah: kalau anda sering melihat gambar atau foto kincir angin tradisional dari Belanda, beberapa diantaranya ada di Kinderdijk, letaknya di Zuid Holland (Provinsi Belanda bagian Selatan).

Saya berangkat dari flat saya di Burgemeester Oudlaan, Rotterdam kesana dengan naik sepeda, sendiri tentu saja. Berangkat sekitar jam 2.30 siang, sampai sekitar jam 4. Sebenarnya ini sudah saya rencanakan sejak seminggu yang lalu, tapi berhubung karena beberapa faktor seperti faktor cuaca dan kesibukan lain, baru kemarin saya sempat kesana. Ini merupakan kali kedua saya keana.

Sebelumnya saya ke Kinderdijk bersama teman-teman dari Groningen yang berkunjung ke Rotterdam. Dulu kami naik bus kesana dari Rotterdam Centraal, dengan lama perjalanan sejam lebih, naik dua bus berbeda untuk sampai ke Kinderdijk.

Sepeda di Belanda dan Kincir Angin
Sepeda Saya di Belanda

Nah, yang kemarin ini sangat berbeda, dan sangat menantang. Pertama, karena saya naik sepeda, kedua, karena saya sendirian kesana, ketiga, waktunya sore hari dan matahari sudah tenggelam sebelum jam 5 sore.

Saya tidak tahu jalan menuju kesana dengan naik sepeda. Untungnya ada Google Maps, yang menjadi penunjuk arah saya. Aplikasi ini baik sekali, karena dia menunjukkan jalan dengan beberapa alternatif, dan gratis pula. Tapi, satu hal yang tidak boleh terlalu dipercaya dengan aplikasi ini. Adalah estimasi waktu sampai tujuan, si Google Maps menunjukkan bahwa ini hanya akan memakan waktu 38 menit dengan naik sepeda. Tapi kenyataannya, perlu waktu sejam lebih untuk sampai tujuan.

Saya tidak bisa menuliskan rincian perjalanannya disini karena akan memakan terlalu banyak kata dan lagipula bisa dilihat di Google Maps. Yang jelas, rute naik sepeda ini cukup menantang, karena tidak hanya melintasi jalan yang relatif datar, tapi juga melintasi beberapa tanjakan dan sebuah jembatan yang cukup panjang dan menanjak.

Beberapa kali saya sempat nyasar, tapi Alhamdulillah dengan kenekatan yang dibenarkan oleh Google Maps, akhirnya saya bisa sampai di Kinderdijk sebelum matahari tenggelam. Ingat, matahari di bulan Desember terbenam sebelum jam 5 sore!

Rute naik sepeda ini jelas-jelas berbeda dengan rute bus menuju Kinderdijk. Kalau naik bus, seingat saya dulu turunnya di Molenkade, sedangkan kemarin naik sepeda saya lewat di Veerdam. Satunya di sebelah timur, dan yang lainnya disebelah barat.

Lebih lanjut lagi, kalau naik sepeda rutenya juga melewati jalur ferry. Jadi, saya harus menumpang ferry untuk sampai di daerah Kinderdijk ini. waktu penyeberangannya hanya sekitar 5 menit, tapi proses menunggu ferry dan naik turunnya sekitar 10 menit. Biaya? satu orang dengan sepeda 0.80 Euro, kalau tanpa sepeda 0.70 Euro, sedangkan mobil 2.00 Euro, tapi kalau tidak mau bayar, boleh juga, asalkan anda yang jadi kapten kapalnya :-D. Harga 0.80 Euro untuk pengendara sepeda cukup terjangkau, dibanding harus putar balik sejauh beberapa mil untuk menyeberang lewat jembatan.

Kincir-Angin-Kinderdijk-Belanda
Kincir Anginnya 🙂

Saya sangat beryukur ketika melihat kincir-kincir angin itu dari jauh. Bagaimana tidak, perjalanan dengan naik sepeda dari Rotterdam kesana bukanlah hal yang umum, termasuk bagi orang-orang disini. Ya, karena moda transportasi lain tersedia, bus ada, ferry dari Rotterdam pun juga ada, naik tram dan metro sepertinya juga bisa, tapi ujung-ujungnya harus naik bus lagi. Naik transportasi umum bisa, apalagi dengan kendaraan pribadi seperti mobil ataupun sepeda motor. Tapi naik sepeda? Hell no, kalau dari Rotterdam pasti jarang, tapi kalu yang tinggal disekitar Kinderdijk pasti lebih baik naik sepeda.

Sampai disana, parkir sepeda disalah satu tiang (gratis), daaan… tentu saja ambil foto 🙂

Kincir-Angin-Kinderdijk-Belanda-Sungai
Kincir Lagi

Alhamdulillah beberapa foto sempat saya abadikan sebelum benar-benar gelap. Pengunjung yang datang cukup ramah, saya sempat mengobrol dengan salah seorang pengunjung yang juga mengambil foto kincir angin, dan reaksinya sangat bersahabat.

Bukan hanya untuk mengambil gambar, beberapa orang yang datang (atau mungkin hanya lewat) juga jogging, cukup banyak yang lari sore disana. Tempat yang sempurna untuk lari berkilo-kilo meter, karena disuguhi pemandangan nuansa pedesaan sejauh mata memandang dan udara yang pastinya lebih segar dibanding dipusat kota.

Dan tibalah waktunya pulang. Sinar matahari sudah tidak ada lagi sejak beberapa menit yang lalu, sudah tidak efektif lagi kalau mau mengambil gambar dengan keadaan seperti itu, ditambah cuaca yang juga dingin. Saya pulang dengan rute yang sama, dan dengan ferry penyeberangan yang sama, dan lama perjalanan yang hampir sama pula, yaitu sejam lebih. Alhamdulillah setelah naik sepeda sejam lebih dan sempat singgah untuk minum sebentar, sampai di flat dengan selamat dan dengan perasaan sangat senang.

Senang bisa kembali melihat Kinderdijk dan senang bisa menaklukkan tantangan pribadi kesana dengan naik sepeda sendirian.

Share the Post
Rizqi Fahma
Rizqi Fahma

I read, I write, I bike, I swim, but I don't smoke.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.