Turkish Airlines Wing

Jam Biologis

Dua malam terakhir ini saya sangat kesulitan tidur dimalam hari. Kata orang insomnia, tapi mungkin lebih tepatnya tubuh saya sedang menyesuaikan diri dari perbedaan waktu dengan tempat tinggal saya yang sebelumnya.

Padahal malam pertama saat saya baru pulang dari Belanda saya bisa tidur agak cepat dan bisa bangun pagi.

Saya biasa mendengar/ membaca artikel olahraga tentang pembalap F1 atau motogp yang harus menyesuaikan jam biologisnya pada saat menjelang balapan di sirkuit yang ada di benua lain, yang perbedaan waktunya cukup jauh dibanding dengan waktu asal mereka.

Pengalaman seperti ini sudah saya alami sebelumnya saat saya pulang untuk sementara di Indonesia dari Belanda beberapa bulan yang lalu. Bukan hal yang menyenangkan memang, apalagi saat itu saya mengalaminya hampir selama sebulan. Saya hampir tidak bisa tidur dimalam hari, dan hanya bisa tidur setelah jam 8 pagi. Padahal saat itu saya harus bertemu dengan responden dan key informants disiang harinya.

Sampai saat ini saya masih belum tau persis bagaimana cara mengatasi hal ini. Tadi saya sudah mencoba dengan membaca buku, mematikan lampu, tapi tetap tidak membuat saya mengantuk. Kemarin saya juga sudah berolahraga, tapi juga tidak berhasil. Apa karena durasinya yang minim atau kurang, entahlah.

Tapi memang sepertinya, tubuh ini butuh waktu untuk menyesuaikan diri kembali ke jam biologis sebelumnya, seperti setahun yang lalu.

By the way, sekarang sudah jam 03.42 dinihari, dan saya masih belum mengantuk.

Or maybe I just have been thinking too much again.

Share the Post
Rizqi Fahma
Rizqi Fahma

I read, I write, I bike, I swim, but I don't smoke.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.